Selasa, 06 Juni 2017

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Definisi Anak  Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan/ penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, dan emosional) dalam proses pertumbuhkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “Anak Luar Biasa (ALB)” yang menandakan adanya kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.

Jenis Dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru antara lain :

a.Tunagrahita (Mental retardation)
Ada beberapa definisi dari tunagrahita, antara lain:
1.                  American Association on Mental Deficiency (AAMD) dalam B3PTKSM, (p. 20) mendefinisikan retardasi mental/tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes individual; yang muncul sebelum usia 16 tahun; dan menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif.
2.                  The New Zealand Society for the Intellectually Handicapped menyatakan tentang tunagrahita adalah bahwa seseorang dikatakan tunagrahita apabila kecerdasannya jelas-jelas di bawah rata-rata dan berlangsung pada masa perkembangan serta terhambat dalam adaptasi tingkah laku terhadap lingkungan sosialnya.
3.                  Menurut WHO seorang tunagrahita memiliki dua hal yang esensial yaitu fungsi intelektual secara nyata di bawah rata-rata dan adanya ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan norma dan tututan yang berlaku dalam masyarakat.
Adapun cara mengidentifikasi seorang anak termasuk tunagrahita yaitu melalui beberapa indikasi sebagai berikut:
1.                  Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar,
2.                  Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia,
3.                  Perkembangan bicara/bahasa terlambat
4.                  Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong),
5.                  Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali),
6.                  Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler).


b. Tunalaras (Emotional or behavioral disorder)
·                     Nilai standarnya 4
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.
Menurut Eli M. Bower (1981), anak dengan hambatan emosional atau kaelainan perilaku, apabila menunjukkan adanya satu atau lebih dari lima komponen berikut:
1.       Tidak mampu belajar bukan disebabkan karena factor intelektual, sensori atau kesehatan.
2.       Tidak mampu untuk melakukan hubungan baik dengan teman-teman dan guru-guru.
3.       Bertingkah laku atau berperasaan tidak pada tempatnya.
4.       Secara umum mereka selalu dalam keadaan pervasive dan tidak menggembirakan atau depresi.
5.       Bertendensi kea rah symptoms fisik: merasa sakit atau ketakutan berkaitan dengan orang atau permasalahan di sekolah.
Anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku juga bisa diidentifikasi melalui indikasi berikut:
1.                  Bersikap membangkang,
2.                  Mudah terangsang emosinya,
3.                  Sering melakukan tindakan aggresif,
4.                  Sering bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum.

c. Tunarungu Wicara (Communication disorder and deafness)
Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah:
1.                  Gangguan pendengaran sangat ringan (27-40dB),
2.                  Gangguan pendengaran ringan (41-55dB),
3.                  Gangguan pendengaran sedang (56-70dB),
4.                  Gangguan pendengaran berat (71-90dB),
5.                  Gangguan pendengaran ekstrim/tuli (di atas 91dB).
Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak.
Berikut identifikasi anak yang mengalami gangguan pendengaran:
1.                  Tidak mampu mendengar,
2.                  Terlambat perkembangan bahasa,
3.                  Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,
4.                  Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara,
5.                  Ucapan kata tidak jelas,
6.                  Kualitas suara aneh/monoton,
7.                  Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar,
8.                  Banyak perhatian terhadap getaran,
9.                  Keluar nanah dari kedua telinga,
10.              Terdapat kelainan organis telinga.
·                     Nilai standarnya 7.

PENGELOLAAN KELAS



PENGELOLAAN KELAS

 

PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS 

 Pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.

Terdapat beberapa defenisi tentang manajemen kelas berikut ini :

Berdasarkan Konsepsi Lama Dan Modern

Menurut konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban kelas. Menurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tetap terhadap problem dan situasi manajemen kelas.

Berdasarkan Pandangan Pendekatan Operasional Tertentu:

  •        Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (Pendekatan Otoriter).
  •         Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (Pendekatan Intimidasi).
  • Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (Pendekatan Permisif).
  •   Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (Pendekatan Masak).
  •  Seperangkat kegiataan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (Pendekatan Instruksional).
  •  Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku).
  • Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku).    
  •  Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersional yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (Pendekatan Penciptaan Iklim Sosioemosional).   
  •   Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (Pendekatan Sistem Sosial)
 

Aspek- Aspek Dalam Manajemen Kelas

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah:sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif. (Maman rachman:1999) kegiatan manajemen kelas sebagai aspek manajemen di SD:
a.       Mengecek kehadiran
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru harus dapat memastikan beberapa jumlah peserta   pembelajaran yang ada di dalam kelas, kepentingannya supaya bila ada hal-hal yang harus ditindak lanjuti dari kegiatan pembelajaran sebelumnya dapat diketahui dan siapa saja yang tidak dapat melaksanakan tugas.Selain itu mengecek kehadiran murid juga untuk menetapkan masing-masing posisi murid pada akhir    penilaian karena bagaimanapun harus terjadi pembedaan antara murid yang rajin dengan murid yang kurang rajin.Pengecekan kehadiran merupakan aspek administrative tetapi di dalamnya terkandung unsur-unsur persahabatan dan persaudaraan antara murid dan guru.
b.      Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan
Kegiatan guru di kelas sebelum pembelajaran atau disaat di tengah juga diakhir pembelajaran yaitu mengumpulkan pekerjaan yang harus dilakukabn siswa, dan bila dimungkinkan memberikan respon langsung secara orang perorangan terhadap tugas-tugas yang dikerjakan siswa.
c.         Pendistribusian alat dan bahan
Dengan memegang azaz keadilan dan pemerataan, pendistribusian alat dan bahan untuk menunjang kegiatan murid dilakukan oleh guru.Pelibatan murid dapat dilakukan sesuai dengan kepentingan dan kuantitas dari bahan dan alat yang harus didistribusikan kepada masing-masing siswa atau kelompok siswa.
d.      Mengumpulkan informasi dari siswa
Mengumpulkan informasi dari siswa dilakukan bila terjadi proses penguasan atau bila sedang terjadi proses dialog dalam tuntutan kebutuhan pekerjaan
e.       Mencatat data, termasuk pencatatan data-data siswa yang bermasalah maupun tidak. Pencatatan juga terjadi terhadap data-data pencapian prestasi siswa.
f.       Pemilihan arsip
Memilihara arsip oleh guru dilakukan sampai siswa menyelesaikan tugas belajarnya di sekolah.
g.         Menyampaikan materi belajar
Tugas pokok guru adalah melakukan pembelajaran di kelas, dimana di dalamnya terjadi proses penyampaian materi. Materi yang disampaikan disusun dan dikelola dengan baik sesuai dengan yang dibutuhkan pada saat jam pembelajaran.
h.      Memberikan tugas
Pemberian tugas dilakukan sebagai bagian dari kegiatan belajar siswa sebagai bahan pengayaan dan evaluasi atas pembelajaran yang sudah dilakukan.

PENDIDIKAN ANAK PRA SEKOLAH



PENDIDIKAN ANAK PRA SEKOLAH

Pengertian

Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak balita sebelum masuk sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan dasar pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem pendidikan ini juga sering dinamakan dengan pendidikan usia dini atau PAUD. Sistem pendidikan pra sekolah ini pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika mereka mulai menyadari arti pentingnya mendidik anak sejak dini. Sehingga penyelenggaraannya juga lebih sering dilakukan oleh masyarakat sendiri melalui berbagai macam organisasi seperti PKK atau Lembaga Swadaya Masyarakat lain yang bergerak di bidang pendidikan.
Adapun tujuan utama dari pendidikan pra sekolah adalah untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental baik secara fisik dan rohani, serta membentuk karakter anak agar bisa mengatur perasaan emosi serta punya jiwa sosial yang tinggi. Sehingga ketika mereka masuk pada tingkat pendidikan dasar pertama, anak-anak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan lebih mandiri.
Mendidik anak sejak dini memang memang perlu melibatkan masyarakat umum bukan sekedar menjadi tugas orangtua semata. Karena rentang usia antara nol hingga enam tahun adalah masa emas dimana otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga mencapai 80%. Pada usia ini anak dengan mudah menyerap berbagai informasi melalui obyek yang dilihat dan diamati.
Namun pada usia ini pula anak belum bisa membedakan mana info yang baik dan yang tidak baik bagi mereka. Dan yang tidak boleh dilupakan, anak-anak ini ketika melakukan pengamatan tidak terbatas pada lingkup keluarganya saja, namun sudah mulai merambah pada lingkungan luar rumah. Dari sini sistem pendidikan pra sekolah untuk mendidik anak sejak dini yang diadakan akan punya peran yang penting.
     Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah
Pada perosesnya anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan berbagai kegiatan jasmani. Pada usia tiga tahun anak mampu melakukan berbagaigerkan-gerakan yang telah bagus, seperti melempar menaiki tangga dan berlari.Sebagai orang tua dan guru harus memiliki potensi untuk mendorong untuk  perkembangan koqnitif dan motorik anak tersebut. Dengan demikian perlu adanya perencanaan pendidikan untuk anak Prasekolah sehingga kognitif dan motorik anak dapat terarahkan dengan baik.Untuk merancang pendidikan anak, para orang tua dan guru perrlu berpikir agar tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Setiap harianak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran danaktivitas yang tinggi, tetapi kecendrungan anak saat ini lebih banyak melakukankegiatan pasif seperti menonton atau duduk diam di bangku atau kursi.
  
       Keteraturan dan Ketidak Teraturan Perkembangan Anak Prasekolah
  • Dari konsepnya guru mempunyai kecenderungan memperlakuklan anak didiknyadengan perlakukan rata-rata atau sedikit di atas rata-rata. Walaupun ada di antaranyaguru yang sedikit menyimpang, akan tetapi dalam beberapa hal masih dapat diterima.
  • Perbedaan yang ada di antara anak-anak biasanya adalah dalam betuk budaya, bahasa, sosial dan perbedaan atau kelainan yang ditemukan.
  • perbedaan budaya, setiap kelompok manusia di dalam suatu masyrakat mempunyai nilai budaya yang khas sifatnya. Budaya dapat diartikan sebagaisikap dan tigkah laku yang telah dipelajari dan dimiliki sekelompok orang.
  •  perbedaan bahasa, jika anak bebeda dari segi budaya maka seringkali mereka juga berbeda dari segi bahasa yang dipergunakan. Misalnya anak memiliki kemampuan retorika berbahasa indonesia yang berbeda, ini juga dapatmenyebabkan anak menjadi malu dan terhambat perkembangan sosialnya.
  • perbedaan kelas sosial ekonomi, dari hasil penelitian ditemukan bahawa ada perbedaan yang sagat signifikan dalam tugas akademik antara anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan anak dari keluarga yang lebihmampu. Perbedaan ini pada dasarnya bukan berasal dari keturunan (heraditas),namun sering dikatakan dengan pengaruh lingkungan.

    Ciri-ciri Anak Prasekolah atau TK
Ciri Anak Prasekolah atau TK – Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat.
Dalam proses perkembanganya ada ciri-ciri yang melekat dan menyertai periode anak tersebut. Menurut Snowman (1993 dalam Patmonodewo, 2003) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada TK. Ciri-ciri anak TK dan prasekolah yang dikemukakan meliputiaspek fisiksosialemosi dan kognitif.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI SEKOLAH



Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi . Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, sering berfokus pada sub kelompok seperti bakat anak-anak dan mereka yang khusus khusus penyandang cacat

Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.  
Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana anak-anak belajar, mengingat dan berpikir dan bagaimana mereka mengembangkan mental selama proses pembelajaran. Anak-anak yang diamati dalam berbagai lingkungan seperti ketika mereka bekerja secara individu atau bagaimana mereka berinteraksi dalam kelompok. Pendidikan psikologi juga studi manusia serta perkembangan belajar sehingga dapat menciptakan materi pendidikan yang sesuai dengan usia dan program berdasarkan pengamatan serta terlibat dalam pengembangan program untuk anak-anak dan juga menentukan kualifikasi bagi individu yang bercita-cita untuk menjadi guru. 
 
Pengertian Psikologi Sekolah

Psikologi Sekolah adalah bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan dengan diagnosa dan pengobatan anak-anak dan 'remaja perilaku dan masalah belajar. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak. 

Psikologi sekolah dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga anak. psikolog sekolah yang dididik di psikologi, dan perkembangan anak remaja , anak dan psikopatologi remaja, pendidikan, keluarga dan pengasuhan praktek, belajar teori , dan teori kepribadian . Mereka memiliki pengetahuan tentang instruksi yang efektif dan sekolah yang efektif.


Perbedaan Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah
           
Psikolog pendidikan melakukan penelitian tentang dinamika kelas, gaya mengajar dan belajar variabel. Belajar dan memperbaiki bagaimana sub-kelompok penduduk belajar-seperti anak-anak berbakat dan mereka yang cacat pembangunan. Perhatikan bahwa Psikolog pendidikan tidak boleh disamakan dengan konselor sekolah atau psikolog sekolah, yang membantu siswa satu-satu. Psikolog pendidikan umumnya bekerja di sekolah-sekolah, universitas, bisnis, industri, pusat belajar dan pengaturan pembangunan manusia. Psikolog pendidikan membantu dengan mendiagnosis dan memberikan alat untuk mengobati, membantu atau berurusan dengan perilaku atau tantangan

Psikolog sekolah adalah profesional terpercaya yang utama tujuannya adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah belajar dan perilaku untuk memperbaiki sekolah terkait masalah dan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan anak-anak di sekolah-sekolah umum Untuk mencapai tujuan ini psikolog sekolah menyediakan jasa untuk anak-anak, guru, orang tua, masyarakat lembaga, dan sistem sekolah itu sendiri. berurusan dengan mengidentifikasi anak-anak dalam sistem sekolah yang berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi pendidikan untuk usia serta anak-anak yang menunjukkan pola perilaku tertentu seperti ADHD, disleksia atau hambatan pidato. Perhatian juga diberikan kepada anak-anak yang cacat mental atau fisik. Psikolog sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.Yang bertujuan untuk membentuk Bertujuan untuk membentuk mind set anak.

Peranan Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah
Peran Psikolog Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut : 
  • Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas. Menilai belajar dan kebutuhan emosional dengan mengamati dan konsultasi dengan tim multi-lembaga untuk memberikan saran tentang pendekatan terbaik dan ketentuan untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan. 
  • Mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku.
  •  Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying 
  • Merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dan kaum muda. 
  • Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal. 
  • Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya. 
  • Menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka. 
  • Mengutamakan efektivitas: konteks dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak dipandang sebagai semakin penting.
  • Penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dan kursus; 
  • Mengembangkan dan meninjau kebijakan-kebijakan. 
  • Melakukan penelitian aktif. 
  • Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan     keahlian untuk mendukung inisiatif lokal dan nasional. 
  • Mengembangkan dan menerapkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan kesejahteraan psikologis, sosial, perkembangan emosi dan perilaku dan untuk meningkatkan standar pendidikan. 
  • Mengembangkan tes pendidikan 
  • Evaluasi program pendidikan. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum 
  • Konsultasikan sekolah untuk melaksanakan pengajaran dan pengujian perubahan
  •  Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan 
  • Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif. 
  • Penyelenggaraan pendidikan keguruan 
  • Mengumpulkan data, merevisi tes dan kegiatan belajar kelas dalam upaya untuk meningkatkan belajar dan mengajar gaya antara mahasiswa, staf pengajar dan individu lainnya. Psikolog Pendidikan harus statistik menyeluruh dan memiliki kemampuan tajam berpikir kritis.  
 
Blogger Templates