Senin, 03 April 2017

Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial



Pengertian
Pembelajaran (learning) dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku,pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang diperoleh melalui pengalaman. Tidak semua yang kita tahu itu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan, kemampuan itu ada sejak lahir dan tidak dipelajari. Misalnya kita tidak harus diajarkan untuk menelan makanan, berteriak, atau berkedip saat silau. Tetapi, kebanyakan perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja. Saat anak menggunakan komputer dengan cara baru, bekerja lebih keras memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan secara lebih baik, menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis, atau mendengar dengan lebih perhatian, maka berarti dia sedang menjalani proses belajar.

Pendekatan untuk Pembelajaran
Pendekatan untuk pembelajaran di antaranya, yaitu:
1. Behavioral (behaviorisme) adalah pandangan yang mennyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman  yang dapat diamati, bukandengan proses mental. 
2. Kognitif Pendekatan kognitif di bai menjadi 4, yaitu:
    a. Pendekatan kognitif sosial,
    b. Pemrosesan informasi,
    c. Konstruktivis kognitif, dan
    d. Konstruktivis sosial


Pendekatan Behavioral Untuk Pembelajaran
Pendekatan behavioral dibagi menjadi 2, yaitu: pengkondisian klasik dan pengkondisian operan.

Pengkondisian Klasik adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisame belajar stimulus netral diasosiakan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang sama. Generalisasi dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama. Diskriminasi adalah pengkondisian klasik terjadi ketika organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya. Pelenyapan dalam pengkondisian klasik adalah pelemahanconditioned respons (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus (US).
Pengkondisian Operan adalah bentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang. Ada beberapa pandangan tentang pengkondisian operan oleh beberapa tokoh, di antaranya;
Hukum Thorndike Efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.
Pengkondisian Operan Skinner di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Imbalan dan hukuman akan lebih lanjut dijelaskan.
     Penguatan (imbalan) (reinforcment) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya,hukuman (punsihment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan dan hukuman Penguatan adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Hukuman adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Meningkatkan perilaku yang diharapkan 1. Memilih penguat yang efektif 2. Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu Jadwal dalam penguatan yang baik 1. Fixed Ratio 2. Variable Ratio 3. Fixed Interval 4. Variable Interval Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan 1. Menggunakan penguatan diferensial 2. Menghentikan pelenyapan 3. Menghilangkan stimuli yang diinginkan 4. Memberikan stimuli yang tidak disukai.
Analisis Perilaku Terapan Dalam Pendidikan

Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan, yaitu:
·         Meningkatkan Perilaku yang Diharapkan
6 strategi pengkondisian operan dapat dipakai untuk meningkatkan perilaku anak yang    diharapkan, yaitu:
1.      Memilih penguat yang efektif
2.      Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu
3.      Memilih jadwal penguatan terbaik
4.      Menggunakan perjanjian
5.      Menggunakan penguatan negatif secara efektif
6.      Menggunakan prompt dan shaping
·         Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
4 langkah yang harus digunakan secara berurutan untuk mengurangi perilaku yang tidak diharapkan:
1.      Menggunakan penguatan diferensial
2.      Menghentikan penguatan (pelenyapan)
3.      Menghhilangkan stimuli yang diinginkan
4.      Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)

                 Teori kognitif sosial Bandura, Menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif dan juga faktor perilaku berperan penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan. Self efficacy, adalah keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif. Pembelajaran observasional Juga dinamakan imitasi atau modeling, adalah pembelajarang yang dilakukan ketika mengamati seseorang dan meniru perilaku orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates